Powered by Blogger.

Tuesday, November 4, 2014

Rasulan, Tradisi Syukuran di Gunung Kidul

19 September 2014. Sabtu malam minggu saat itu. Dapat bbm dari teman, intinya ngajak ke Wonosari, Gunung Kidul katanya ada acara Rasulan.  Saya tanya, "apa itu rasulan?" Dijawab "pokoknya makan-makan". Oke, saya mau lah  sekalian refresing.  Bayangan saya adalah tempatnya di alun2, semacam arak-arakan budaya dan pertunjukan seni.


Kami berangkat jam 18.30 habis maghrib dari Bantul mengendarai sepeda motor.  Wiiiwh naik motornya kaya pembalap, padahal jalan ramai saat itu. Satu jam kami sampai di tempat temannya, saya kira mau nyamper temen, eh ternyata bertamu.  Kami disuguh makanan dan minuman, kami juga disuruh makan (makan nasi sayur lauk pauk).  Selang lama saya tanya sama teman saya dengan nada pelan "lho rasulannya jam berapa mulainya?". Temen saya jawab "lha ini rasulan".  Aku diem dan bengong, habis itu tertawa haha saya tertipu yah ternyata.  Mereka ngobrol ngalor ngidul, saya ya senyum aja sambil sesekali tertawa dan menyambar beberapa obrolan biar tampak akrab.  Selang lama, kami berpamitan mau singgah ke rumah teman lain.
Sepanjang jalan saya lihat, kok kaya suasana lebaran, pintu terbuka dengan beberapa tamu di dalam rumah.  Kami sampai di rumah temannya lagi, suasananyanya sangat nyaman, rumah joglo sederhana, di dalam ramai dengan obrolan tamu dan beberapa makanan tersaji di meja.  Kami disambut beberapa tuan rumah dan menyalami tamu lain satu per satu.  Ternyata tamu itu ya teman-temannya temanku.  Tambah bingung saya.  Suasananya sama, mereka ngobrol saya cuma senyam senyum, sesekali membuka gadget yang tak pernah ada notifikasi apapun.  Akhirnya saya putuskan untuk browsing tentang 'rasulan', dan setelah tahu aku cuma senyum sendiri. Haha.  Temenku bertanya "ngapain senyum sendiri?".  Aku jawab  dengan nada pelan sekali supaya yang lain tidak mendengar "tahu nggak aku lagi browsing tentang rasulan?".  Dan temanku tertawa sambil nanya "sudah ketemu rasulan itu apa?".  Dalam batinku ketawa sendiri sambil bilang asem!!! Hahaa terlalu.


Jadi rasulan itu adalah tradisi masyarakat Gunungkidul sebagai ungkapan syukur setelah panen hasil bumi.  Mereka melakukan malam rasulan dengan berkunjung ke kerabat, saudara dan tetangga.  Seperti layaknya lebaran, setiap rumah menyediakan berbagai suguhan makanan dan minuman dari berbagai olahan hasil bumi.  Pada siang sebelum malam rasulan memang diadakan semacam kirab budaya atau arak-arakan sepanjang jalan.  Pada malam harinya di beberapa titik juga ada hiburan budaya seperti pertunjukan wayang kulit. Begitulah rasulan yang bisa saya tangkap penjelasannya. Dan baru pertama kali saya datang menikmati dan menyaksikan. Haha unik sekali.
Kami putuskan pulang jam 21.30.  Mikir sepanjang perjalanan. Haha

No comments:

Post a Comment

Hi, terimakasih sudah membaca, Silahkan tulis komentarmu disini...