Powered by Blogger.

Monday, September 15, 2014

Traveling Yogyakarta ke Bandung dengan Kereta Ekonomi



5-7 September 2014. Bandung menjadi kota tempat liburan akhir pecan yang dipilih awal bulan September. Berangkat berdua saja dengan teman kos. Tujuan utama kita adalah Trans Studio Bandung (TSB), In door theme park yang jadi primadona kota Bandung. Tiket pulang pergi (PP @50.000) kereta ekonomi Kahuripan sudah dipesan seminggu sebelum keberangkatan, begitu juga tiket masuk TSB udah dipesan seminggu sebelumnya (tiket weekend @200.000, beli di dealgoing, dapat diskon 20%, yang seharusnya tiket weekend 250.000). 



Jumat, 5 September 2014. Jadwal kereta ekonomi Kahuripan (Kediri-Kiaracondong) jam 18.42 dari stasiun Lempuyangan, jadi kita berangkat dari kos habis maghrib sekitar jam 18.00. Jarak kos dengan stasiun lempuyangan sekitar 13 km, 30 menitan berkendara sepeda motor. Jam 18.35, baru nyampe parkiran stasiun, terdengar dari speaker informasi kalau kereta Kahuripan sudah datang, weits kalang kabut kita takut ketinggalan kereta, berlarian lah. Singat cerita sudah masuk di kereta, duduk di kursi 21b dan 22b sebelah ibu-ibu dari Kediri, turun di kiaracondong juga. 


Sabtu, 6 September 2014. Kereta tiba di stasiun Kiaracondong sekitar pukul 03.17, molor dari jadwal 02.44. Welcome to Bandung, dinginnya luar biasa. Rencana sempat berubah-ubah, niatnya langsung naik KRD (kereta ekonomi di Bandung) ke stasiun rancaekek, untuk singgah dulu di tempat teman sekalian nitip ransel, tapi jadwal kereta agak siang, teman sudah berangkat kerja lebih pagi. Jadi diputuskan dibawa ke TSB.


Nunggu distasiun sampai agak siang, sekalian bebersih dan istirahat. Jam 09.00 keluar dari Stasiun, sarapan di warung sunda dekat stasiun, lumayan murah nasi tongkol cuma @10.000. Langsung menuju bawah Fly Over dekat stasiun untuk mencari angkot ke TSB, naik angkot jurusan BSM warnanya merah ijo. Sebenarnya dekat antara stasiun kiaracondong ke TSB, cuma karena blm tahu tempatnya kebablasan agak jauh dan harus turun ganti angkot lagi. Sampai di TSB sekitar jam 09.35, bersamaan dengan beberapa rombongan lain, wah rame banget. Sebelum masuk kita nitipin barang di penitipan helm dulu, ongkos nitip 4.000. Masuk naik escalator, langsung tuker tiket di bagian voucher, dari situ di kasih tiket masuk dan Mega Cash (isi 20.000). Mega Cash berfungsi sebagai alat transaksi semacam e-money, jadi di dalam pembelian apapun harus pakai Mega Cash, kasir pengisian Mega Cash juga banyak tersedia di dalam TSB. Masuk ke TSB tas diperiksa, tidak boleh bawa makanan ataupun minum dari luar.




Masuk langsung disuguhi wahana-wahana menantang, pertama langsung mencoba Giant-Swing, langsung pusing dah. Hehe. Dan masih banyak lagi permainan yang kita coba dan kunjungi. Ada Petualangan si bolang, Jelajah, dunia lain, film 4D, hysteria, sky pirates, dll. Yang tidak mengenakan adalah hari itu weekend, banyak rombongan datang, jadi alhasil untuk mencoba wahana-wahannya lumayan harus antri lama. Untuk yang tidak mau antri ada VIP, bayar 250.000. mahal yah, satu kali tiket masuknya. Satu lagi, makanan di TSB mahal, air mineral kecil aja harganya 7.000, sosis bakar 18.000, all mahal pokoknya.




Lumayan lama muter-muteri di TSB, keluar jam 16.45, langsung naik angkot ke stasiun Kiaracondong. Naik angkotnya kelewat lagi, akhirnya angkotnya mau muter balik ke stasiun, kita turun di jalan yang dekat gerbang stasiun depan. Merasa lapar, kita mampir ke warung mie bakso depan stasiun yang kelihatannya lumayan rame. Mie baksonya seporsi 20.000, ternyata ada balungan dan daging sapinya, lemaknya nggilani, udah bakso, daging, plus mienya juga berminyak banget. Yah untuk mengisi perut tak lagi ku pikir sehat enggaknya. Haha. 




Setelah selesai makan, masuk stasiun. Dan apa, kita masuk distasiun yang salah, harusnya untuk KRD mausk di stasiun yang belakang, haha mana ngga boleh nyebrang rel, jadi mesti muter lewat fly over lagi, jauh kali bro. Akhirnya naik becak 10.00/2orang untuk muter ke stasiun yang belakang. Entah depan atau belakang utara atau selatan, istilahku saja depan belakang. pesan tiket KRD patas ke Rancaekek (@10.000), pas tinggal sisa 2 jadwal jam 18.30. sampai di Rancaekek jam 19.20, lanjut naik ojek ke Munggang, Sumedang. Sebenarnya deket, tapi jalan kaki mah jauh. Dikasih ancer-ancer turun di Masjid Al-masoem yang ada TK nya. Ongkos naik ojek 25.000 untuk 2 orang. Kita udah dijemput teman. Langsung jalan kaki ke belakang masjid Al-masoem, disitu banyak rumah warga, kawasan kontrakan PT. Kahatex juga. Setelah sampai, bebersih, makan dan istirahat.

7 September 2014. Jam 10.30 keluar dari kos teman, jadi bertiga bersama teman tadi. Bawa ransel, biar sekalian nanti pulang ke Jogja. Menuju jl. Rancaekek-Garut, depan masjid Al-Masoem itu, nunggu angkot menuju stasiun Rancaekek. Naik KRD Patas ke stasiun Bandung kota. Jadwal berangkat kereta jam 11.40. 


Jam 12.10 sampai di stasiun Bandung, sholat luhur sekalian nitipin ransel di Mushola stasiun. Keluar dari stasiun kota jalan kaki menuju Pasar Baru Bandung, sekitar 10 menit jalan kaki dari stasiun. Pasar Baru merupakan kumpulan kios-kios penjual, ada 4 lantai kalo ga salah ya. Pasar modern yang besar, segala macam pakaian ada. Dari segi harga sebenarnya sama dengan pasar-pasar lain, saya bandingkan dengan di Yogya, sama harganya. Setelah dapat beberapa baju dan capek muterin pasar baru, kita keluar menuju jalan raya.





14.40, Niat mau ke Cihampelas, pusat perbelanjaan juga di Bandung. Teman saya belum pernah kesana, dan angkotnya ngga tau yang mana, akhirnya kita putuskan naik angkot ke Dago saja lah. Dago juga merupakan kawasan perbelanjaan dan kuliner, banyak kios jualan di Dago tapi lebih elit. Naik angkot ke Dago juga kelewatan lagi sampai lumayan jauh, sehingga akang tukang angkotnya bersedia balik lagi ke arah pasar baru, dan kita turun di kawasan Dago jam 15.30. Haha Dago Cuma seperti itu, bagi kami biasa aja, atau mungkin kami datangnya pas siang jadi ngga begitu ‘wah’, atau mungkin akang angkotnya salah nurunin kita di Dagonya. Entahlah, kiat agak kecewa, dan naik angkot lagi menuju Balaikota Bandung, tujuan kita ngunjungin Taman Balaikota. 




Turun di perempatan Balaikota, jalan sedikit menuju arah depan pintu masuk Balaikota. Wah ini taman ramai sekali, penuh anak muda kreatif, banyak perkumpulan/komunitas anak muda sedang nongkrong dan latiahn di taman itu. Ada komunitas dancer, biola, cosplay, music, dll. Tongkrongan disitu serasa paling tua, hehe, cuek aja, kita merahtiin anak-anak muda sambil dudukan ditaman, dan beli ketan bakar. Ketan bakar itu bisa isi oncom dan sangrai kelapa, kuliner aneh juga ini.




Jam 16.43, bangkit dari taman, lewati jembatan penyebrangan yang ada di depan Balaikota, niatnya menuju stasiun kota, tapi jalan sekitar Balaikota itu ngga ada angkot. Ada anak muda ngasih tahu kalo suruh naik damri ke stasiun, tapi kayaknya nunggu damri itu lama, trus ada orang lewat ngasih tau kalo harus jalan dulu ke perempatan lagi untuk nemuin angkot yang menuju stasiun, akhirnya kita nurut aja, jalan kaki lumayan jauh untuk nemuin angkot. Setelah nemu angkot, itu akang angkotnya orang ngapak juga. Kita turun di pertigaan atau perempatan entah, dan jalan kaki menuju stasiun, memang sudah dekat. Sampai di stasiun Bandung jam 17.10. Saya dan teman balik lagi ke deket pasar baru untuk beli oleh-oleh, oleh-olehnya ya Cuma macam dodol garut, kerupuk seblak. Temen saya yang satu masuk ke stasiun untuk membeli tiket kereta, jadwal jam 18.10. setelah selesai membeli oleh-oleh, balik ke stasiun, ambil ransel dipenitipan sekalian istirahat dan sholat.


stasiun Bandung


18.10 kereta berangkat, tujuan kita adalah stasiun Kiaracondong, dan teman saya yang satu turun di Rancaekek, jadi stasiunnya Kiatacondong dulu, baru rancaekek. ada yang lucu diperjalanan kereta jurusan kiaracondong, kami kelewatan (lagi dan lagi). Saat di kiaracondong berhenti, kami tidak turun karena dipikir itu bukan kiaracondong, bertiga kalangkabut, untung ada petugas datang ngecek tiket dan kami ceritakan kejadiannya, soalnya sudah tidak memungkinkan kita harus sampei di rancaekek dulu kemudian kembali ke kiaracondong. Sebab jadwal kereta ke Yogyakarta jam 20.05. Akhirnya pak petugas baik hati memberikan kepada kami hak istimewa, yaitu BLB(Berhenti Luarbiasa) istilahnya. BLB itu kaya semacam memberhentikan kereta yang berpapasan agar bisa pindah kereta. Dan BLB itu hanya untuk petugas atau pejabat saja. Kami beruntung pak petugasnya baik banget memberikan hak itu, kereta yang berpapasan dengan kami adalah kereta KRD ekonomi. Akhirnya kepanikan mereda, dan kami bisa sampai kiaracondong jam 19.25. Masih ada waktu untuk sholat isya dan membeli makan malam. Makannya sengaja dibungkus untuk dimakan di kereta, karena keretanya udah mau datang. 


20.05 kereta berangkat menuju Yogyakarta, kereta yang sama ekonomi Kahuripan. Tempat duduk kurang nyaman, sebab yang di depan kami adalah cowo dan bapak-bapak. Kita buat senyaman mungkin lah, seadanya. Sampai di st. Lempuyangan Senin pagi jam 04.50, langsung nyari motor di parkiran dan pulang sampai kos jam 05.26, siap untuk bekerja kembali (happy Monday).




No comments:

Post a Comment

Hi, terimakasih sudah membaca, Silahkan tulis komentarmu disini...