Powered by Blogger.

Saturday, November 22, 2014

Perjalanan Wisata ke Kota Batu, Jawa Timur

Pintu Masuk Jatimpark 1

Tanggal 14-16 November 2014 menjadi agenda weekend ke Kota Batu, Jawa Timur. Perjalanan kita dari Yogyakarta menggunakan kereta, perjalanan ini tergolong ribet dan makan waktu banyak, karena ini pertama kalinya ke Kota Batu. Tujuan kita ke kota Batu berkunjung ke Jatim park, ke museum angkut (berbekal info temen), ke BNS.

Dengan pengalaman minim, kita buka beberapa blog dan pesan tiket 2 minggu sebelum keberangkatan, tiket PP(pulang pergi) sudah dipesan, berangkat dari st. Solo Jebres-st.Malang, pulang St. Surabaya Gubeng-Purwokerto. Pesan tiket pulangnya jurusan Purwokerto karena teman saya kerja di Purwokerto biar sekalian langsung satu tiket, jadi nanti saya turun di Lempuyangan, teman saya menerukan perjalanan ke Purwokerto tanpa harus ganti tiket.

Ada beberapa alasan kenapa memilih rute yang begitu ribet, Dikarenakan tiket kereta ekonomi dari Yogyakarta tidak ada yang sesuai maka kami putuskan berangkat dari Solo Jebres pada hari sabtu, 15 Nov 2014 pukul 00.08 WIB. Kemudian untuk pulang pun begitu dari st Malang tak ada tiket murah, maka kami pilih dari St. Surabaya Gubeng dan sekalian lihat kota Surabaya.

Jumat, 14 November 2014. Teman saya dari Purwokerto datang ke Yogyakarta. Singkat saja ceritanya, kami pesan tiket pramex dari lempuyangan ke Solo untuk jam 22.00, dengan tibanya kereta di st. balapan jam 23.13 (pramex hanya sampai st. Balapan). Saya pikir waktu segitu masih longgar untuk keberangkatan kereta yang ke Malang jam 00.08 WIB. Kereta datang, kami naik dan santai duduk bersama beberapa penumpang. Ternyata perjalanan kereta lambat dan banyak berhenti, jadwal yang semula sampai jam 23.13, jadi samapi jam 23.55 di st. balapan. Akhirnya kami kocar-kacir, pikiran kami aaaah kacau. Turun dari kereta langsung lari keluar stasiun dan mencari taksi menuju st. Solojebres. Tak sempat negosiasi dengan pak sopir taksi, kami langsung naik mobil avanza silver plat hitam, bukan taksi resmi, langsung menuju st. Solojebres. Jarak st. Balapan dengan St. Solojebres tak terlalu jauh, sekitar 2.3 KM. tarifnya Rp. 35.000 ( :( dalam hati, gak rela wkwk) gak sampai 5 menit kami sampai di st. solo jebres, jam 00.10 kayaknya saat itu, kami langsung masuk stasiun, dan apa yang terjadi kereta lambat, jadi belum datang, kami menggunakan kereta ekonomi matarmaja (@Rp. 65.000). Bahkan belum diperbolehkan masuk ke area penumpang menunggu. Yah, sudah berlarian ternyata keretanya juga lambat, tapi kami bersyukur, karena kalau keretanya tepat waktu, kita ketinggalan deh. Sekitar jam 00.50 kereta baru datang, kami naik dan siap menghadapi dinginnya malam perjalanan ke Malang. 


Stasiun Malang

Sabtu, 15 November 2014. Kami sampai di st. Malang kotabaru sekitar jam 08.00 pagi, kami keluar stasiun untuk segera mencari angkot menuju terminal Landungsari (ini berdasarkan rekomendasi dari teman kuliah temanku yang domisili di kota Batu). Kami naik angkot ADL (Arjosari Dinoyo Landungsari) (@Rp. 3.000), sampai di terminal sekitar jam 08.50, terminalnya sepi, cuma angkot dan beberapa bus kecil. Selanjutnya kami disarankan naik bus Puspa Indah jurusan Jombang/Kediri (@Rp. 3.000), dan harus turun di Jl. Flamboyan. Sampai di jl. Flamboyan jam 09.55, kami dijemput menggunakan sepeda motor oleh temennya temen, di ajak mampir ke rumahnya dan disuguh macam-macam makanan :D.

Kami numpang bersih-bersih badan, mandi, makan dan sholat disitu, agak ngga enak juga karena awalnya kami minta dicarikan hotel yang murah, eh palah jadi dirumahnya. Sekitar jam 13.00, kami diantar ke Jatimpark 1 menggunakan 2 sepeda motor, diantar oleh oleh tuan rumah dan adeknya. Jarak dari rumahnya ke Jatimpark itu ngga begitu jauh, hanya sekitar 10 menit perjalanan menggunakan sepeda motor. Kami sampai di Jatimpark, dan masuk. Harga tiket masuk Jatimpark 1: untuk weekday (senin-jumat) 50.000, dan weekend (jumat-sabtu) 75.000. Tiket itu termasuk untuk menaiki beberapa wahana yang ada di Jatimpark 1. Kami akan diberi gelang sebagai tanda untuk masuk ke Jatimpark 1.

Agak kurang tepat waktunya, karena beberapa bagian masih dalam renovasi dan maintanance. Tapi kami tetep semangat untuk mengexplore area jatimpark 1. Saya kasih gambaran mengenai jatimpark 1, taman hiburan ini seperti TMII, ada beberapa miniatur atau landmark beberapa tradisi, sejarah, kejadian di Indonesia. Seperti miniatur beberapa candi di pulau Jawa, adat dari berbagai etnik di Indonesia, Miniatur keraton di Indonesia, diorama sejarah, patung masa prasejarah, patung hewan mitologi dan berbagai arti sejarahnya. Jadi Jatimpark 1 adalah taman ilmu, taman sejarah, taman bermain, taman hiburan, sangat komplit liburan ke Jatimpark 1.

Miniatur candi sukuh

  
Diorama sejarah


Gerbang Keraton Nusantara



Beberapa wahana tersebar di area jatimpark 1, mulai dari wahana untuk anak-anak dan sampai wahana yang menantang nyali. Kami bertiga (karena adeknya yang ngater ngga mau ikut) satu persatu mencoba wahana untuk kalahkan rasa takut :D. Ada beberapa wahana yang masih sedang maintanance, dan ada beberapa wahana yang jika ingin mencoba harus membayar lagi. Kami puaskan bermain dan mengexplore seluruh Jatimpark 1. Kami keluar Jatimpark sekitar jam 16.00.


 
Permainan Pendulum dan lainnya


Lintasan Roller Coaster dan Wahana Permainan


Keraton Hantu

Kawasan permainan air

Apa ini ya. lupa

Iguana Show

Selanjutnya kami menuju Museum Angkut+, jarak tidak begitu jauh, sekitar 5 menit dari Jatimpark 1. Museum angkut, sperti yang diceritakan temanku waktu berkunjung adalah kumpulan beberapa kendaraan dari luar dan dalam negri, mulai dari tahun munculnya kendaraan. Tempatnya sangat besar, dengan desain seperti gedung Mall. tapi kami tidak masuk :D, harga tiketnya lumayan mahal, sama seperti Jatimpark 1, weekday 50.000, weekend 75.000. Kami hanya berfoto-foto di halaman museum, dengan background kendaraan tangker, dan tulisan museum angkut haha.

Pintu Masuk Museum Angkut+


Mobil tanker depan museum

Pasar Apung (satu kawasan dengan museum Angkut)

Sekitar jam 17.20 kami pulang kerumah temannya itu. kami bebersih, makan, sholat. kami agak lama sambil mengobrol-ngobrol. Jam 19.40 an kami menuju ke BNS, lagi-lagi adeknya yang anter ngga ikut masuk. BNS (Batu Night Spectaculer) adalah taman bermain dan hiburan yang menjadi landmark kota Batu, sebuah taman outdoor yang menyuguhkan beberapa wahana dan tontonan menarik. Ramai saat itu, karena malam minggu atau karena setiap hari seperti itu. HTM ke BNS: weekday 20.000, weekend 25.000, harga tiket masuk tidak termasuk dengan tiket wahana, karena tiket wahana jika ingin mecoba harus membeli di loket yang disediakan, kalau ditempat saya mungkin seperti sistem pasar malam haha. Kami tak berminat untuk mencoba beberapa wahana, karena kami sudah puas dan cukup pusing menikmati wahana di Jatim park 1. Kami melihat-lihat dan berjalan-jalan saja.


Batu Night Spektakuler (BNS)

Di BNS ternyata ada Lampion Garden, sebuah taman dengan miniatur lampion yang cantik menghiasi setiap sudut dan halaman taman. Untuk masuk ke Lampion garden harus membeli tiket 12.500. Kalau di Jogja mungkin seperti taman lampion Monjali, tapi ini lebih besar :D. Kami berfoto-foto disana, dengan background lampion yang cantik menyerupai berbagai bentuk seperti istana, menara eiffel, menara kembar, tulisan-tulisan, beberapa tokoh kartun, dan lainnya.



Istana Lampion

Taman Lampion

Kuda Lampion






Setelah dirasa cukup lelah berjalan kami putuskan keluar BNS, udara di Batu memang dingin, sebelum keluar kami sempatkan untuk beli coklat panas untuk mengusir dingin. kami sampai di rumah teman jam 22.40 an.

Kami menginap dirumah itu, yang sebelumnya dijanjikan untuk menginap dirumah buleknya yang kosong, tapi ternyata buleknya pergi dan kuncinya mungkin dibawa, jadi kami dipersilahkan menginap dirumahnya. Wah, sempat terpikir lagi ngga enak sama keluarganya, masa cewe menginap dirumah cowo, Tapi kami sangat berterimakasih, keluarganya baik. Akhirnya kami pejamkan mata lelah kami untuk bekal melanjutkan perjalanan pulang esok harinya.

16 November 2014. Jam 05.00 pagi kami bangun dan mandi, karena mungkin ibunya temen tahu kalau di daerah kami tak sedingin kota Batu, kami di kasih air hangat untuk mandi, wah baik banget ibunya. Kami juga disipkan sarapan pagi. Sekitar jam 06.30 kami diantar ke terminal Arjosari Malang menggunakan sepeda motor bareng adeknya yang biasa ngantar kemarin. Sampai di terminal jam 07.15 an, kami langsung naik bus PO. Kalisari jurusan Surabaya (@Rp. 25.000). Sekitar jam 09.00 sampai di terminal terakhir, terminal Bungur Surabaya. Kami lanjutkan menuju stasiun Surabaya Gubeng, menggunakan Bus kota (@Rp. 5.000), hanya 20 menit sampai di stasiun Gubeng. Kami mencari loker penitipan, tapi ternyata distasiun Gubeng tak ada tempat penitipan karena barang bawaan kami banyak dan berat, padahal niatnya kita mau jalan-jalan di Surabaya sebentar, karena kereta kita jam 12.00. Jadi masih ada waktu sekitar 2,5 jam.

Terminal Arjosari

Tapi yasudahlah kita menunggu sambil browsing dan mengobrol dengan teman, kebetulan temannya teman yang kos di Surabaya datang ke stasiun. Jam 11.40 kereta sudah datang dan kami disuruh masuk. Mari pulang, kami menggunakan kereta ekonomi Gaya Baru Malam (@Rp. 55.000). Keretanya masih sepi penumpang, karena mungkin penumpangnya bukan dari daerah surabayaan. Sampai di st.Lempuyangan jam 17.30 an, saya turun dan teman saya melanjutkan sampai Purwokerto, kabarnya sampai jam 21. 00 an haha.

*NOTE: Sebagai catatan saja, kami diberitahu kawan kami yang domisili di Batu tadi, kalau mau ke Kota Batu, paling praktis naik kereta jurusan st. Jombang, dari Jombang ke Batu naik bus, sekitar 2 jam perjalanan. pulang juga bisa naik lewat Jombang. nice tips for the next :D.


ok see you next adventure




No comments:

Post a Comment

Hi, terimakasih sudah membaca, Silahkan tulis komentarmu disini...