Subang, Sebuah kabupaten di daerah Jawa Barat. Merupakan Kabupaten yang berpotensi mendatangkan wisatawan, baik domestik maupun manca. Saya berkunjung ke tempat teman kakak angkatan kuliah di jogja, sungguh terkagum-kagum melihat pemandangan yang masih alami dan lumayan terbiarkan tanpa campur tangan manusia. Kecamatan Sukamandi, Kabupaten Subang, itulah tempat dimana temanku tadi tinggal. Waktu itu saya berangkat dari Johar, Karawang menuju Sukamandi, Subang hanya sekitar 75 menit berkendara sepeda motor. Anda pasti tahu bagaimana panasnya jalan pantura saat jam 10.00 WIB pada saat cuaca cerah.
Setelah beristirahat, makan kethoprak dan menunggu waktu sholat luhur lewat, saya langsung di ajak berkeliling desanya. Saya kaget sekali, ternyata jalan di Subang tidak jauh beda dengan jalanan yang sering saya lewati di kampung saya, aspal yang berlubang dan penuh dengan genangan serta kotornya lelehan tanah liat dari pinggiran sawah.
Huuh rasanya enek juga melihat jalan yang rusak parah seperti itu, udah bosen. Tapi maklum juga, soalnya itu jalan akses truk-truk besar yang mengangkut muatan tebu dari kebun tebu ke pabrik gula. Pabrik dan kebun tebu tidak terlalu jauh jaraknya tapi karena jumlahnya yang dipanen cukup banyak sehingga harus menggunakan truk besar untuk menghemat waktu.
Namun rasa enek dan tidak enak dalam perjalanan terbayarkan oleh hal yang membuatku takjub. Namanya TAMAN BLEKOK, merupakan taman burung blekok yang berada di tengah telaga. Semacam pulau di tengah laut (lebay) yang di pulau itu terdapat ratusan burung blekok yang hidup dan berkembang biak dengan bebas. Luar biasa, namun karena saat itu saya datang bukan hari libur tapi hari rabu, 22 september 2010 setelah hari raya idul fitri 1431 jadi pengunjung sepi. Pemandangan sekitar yang di tumbuhi rumput-rumput dengan tatanan cantik antara taman dan sedikit hutan serta perumahan warga. Blekok itu dibiarkan hidup bebas guna menjaga dan melestarikan alam kita, mantap banyak sekali manfaatnya, coba kalau jakarta di buat seperti itu jangan cuma untuk pebisnis yang serakah.
Selanjutnya saya meneruskan perjalanan menuju perkampungan zaman penjajahan belanda, rumahnya masih sangat mirip dengan yang di tv saat ada di film perjuangan. Melewati hutan kecil, pohon-pohon yang sudah berumur ratusan tahun mungkin, karena besar-besar sangat. Melewati pabrik penggilingan padi, nah ngomong-ngomong soal padi, daerah Sukamandi ternyata identik dengan padi, nama penggilingan padinya ada unsur SRI yang berarti Dewi padi, nama TK Oryza Sativa yang merupakan bahasa latin dari padi.
Kemudian melewati beberapa pertokoan dan pasar yang cukup ramai. Lumayan berjalan agak jauh sampailah di daerah yang kalau saya menyebutnya dengan Telaga, karena airnya tenang dan luas. Daerah pinggir jalan yang cukup bisa bernafas full O2 pokoknya. tempatnya sering dimanfaatkan untuk tongkrong anak-anak sekolah, orang memancing dan menjala.
Kiranya tempat-tempat seperti itu belum pernah kedengaran sampai kotaku, jadi mungkin masih sangat asing bagi wisatawan. Namun banyak manfaatnya juga kurang banyak wisatawan,karena tidak begitu menggangu habitat dan lingkungan alam (ngakak sambil ketik). Tapi mungkin akan lebih baik jika banyak wisatawan kemudian diimbangi dengan penjagaan dan perhatian dari pemerintah tentang objek wisata daerah. Dan yang paling penting adalah kesadaran masyarakat akan pentingnya alam untuk kehidupan.
-end- keep our earth..:)
artikelnya menarik menarik sob
ReplyDeletetukeran folow donk.,.,.,.?
Salam Damai
\m/'_'\m/
http:\\ketapangindah.blogspot.com/
thanks brur...boleh2...
ReplyDeletesalam damai jg..