Sebelum ke Magelang teman saya bilang harga tiket ke Borobudur itu 23.000 yang dulunya itu 25.000 kalo gak salah, tapi hari libur jadi 25.000 juga ding. Kemudian kan saya di ajak jalan ke Candi Pawon, harga tiket 3.300, kenapa ada 300 segala?. selanjutnya di Candi Mendut juga sama harga tiket 3.300. Kemudian lagi malam waisak saya datang ke Vihara dekat candi Mendut, seorang Bikhu mengitari patung dengan membaca doa, mengitari 3 x patung itu. Setelah sampai dirumah temen, saya tanya ada berapa shap atau lantai di Candi Borobudur, dan teman saya menjawab ada 3 lantai tahapan.
Sebelumnya maaf, saya berpandangan umum, saya adalah muslim, hanya untuk mengurai rasa penasaran saya, jadi saya ingin cari tahu, bukan untuk tujuan lain.
Ternyata memang sudah direncanakan berbagai bentuk angka tiga, semua berkaitan dengan agama Buddha, yang mana di Magelang banyak sekali peninggalan atau relik dari Buddha. Perayaan Tri Suci Waisak (Tri dalam bahasa sansekerta adalah tiga).
ada 3 rangkaian acara pokok perayaan waisak:
- Pengambilan air berkat dari mata air (umbul) Jumprit di Kabupaten Temanggung dan penyalaan obor menggunakan sumber api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan.
- Ritual “Pindatapa”, suatu ritual pemberian bahan makanan kepada para bikkhu oleh masyarakat/umat untuk mengingatkan bahwa para bikkhu mengabdikan hidupnya hanya untuk Buddha tanpa melakukan mata pencaharian.
- Samadhi pada detik-detik puncak bulan purnama sidhi. Penentuan bulan purnama ini adalah berdasarkan perhitungan falak, sehingga puncak purnama dapat terjadi pada siang hari.
Ada 3 peristiwa penting yang terjadi 2500 tahun yang lalu yang menjadi sejarah perayaan Waisak bagi umat Buddha:
- Lahirnya Siddharta di Taman Lumbini (sekarang Nepal) di tahun 623 S.M.,
- Pangeran Siddharta mencapai Pencerahan Sempurna dan menjadi Buddha di Bodh-Gaya) pada usia 35 tahun di tahun 588 S.M., dan
- Buddha Gautama mangkat (mahaparinirvana) di Kusinara pada usia 80 tahun di tahun 543 S.M.
Memang angka 3 merupakan angka yang erat hubungannya dengan umat buddha, buka hanya sekedar angka yang kebetulan tapi memang sudah menjadi angka yang hidup dan tumbuh dalam kepercayaan umat Buddha.
Angka 3 dalam agama Buddha, yang dapat ditemukan pada Trikaya atau "3 tubuh" Buddha, dan Tripitaka atau "3 Keranjang" ajaran, serta 3 sumber keselamatan: Buddha, dharma (jalan kebenaran), dan sangha (komunitas).http://blog.unsri.ac.id/yadia_ilaika/its-all-about-math/rahasia-angka/pdf/15062/
Angka 3 merupakan angka yang baik, ceritanya seperti itu, angka "Sintesis yang Merangkul". Tidak hanya lekat dan erat dengan umat Buddha,
"Angka 3 dalam agama Kristen, dapat ditemukan pada konsep trinitas (Alllah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus), tritunggal yang dikatakan Paulus (iman, harapan, dan kasih), dan kebangkitan Yesus pada hari ketiga".Kemudian dalam Agama Islam angka 3;
http://blog.unsri.ac.id/yadia_ilaika/its-all-about-math/rahasia-angka/pdf/15062/
Angka 3 dalam agama Islam, dapat ditemukan pada tawasuf yang membagi tiga tingkatan jiwa: jiwa yang mendorong pada kejahatan (QS 12:53), jiwa yang mencela (QS 75:2), dan jiwa yang tenang (QS 89:27), serta hukum Islam juga mengenal tiga kategori: haram (dilarang), halal (diperbolehkan), dan musyabbih (meragukan).http://blog.unsri.ac.id/yadia_ilaika/its-all-about-math/rahasia-angka/pdf/15062/
No comments:
Post a Comment
Hi, terimakasih sudah membaca, Silahkan tulis komentarmu disini...