Mie Instan, sesuatu yang tidak asing bagi kita bahkan bagi anak-anak kost. Setiap hari kadang kita jumpai atau bahkan yang hobi makan mie tiap hari menyantap mie instan. Kadang orang yang tak mau direpotkan dengan urusan makanan ambil praktisnya saja yaitu masak mie instan, gampang to, cepet lagi. Kadang saat darurat juga kita tinggal masak sebentar jadi dah penunda perut keroncongan siang malam. Rasanya yang bervariasi dan macam-macam amat menggugah selera, terutama untuk anak kecil.
Tapi taukah anda bahwa dalam mie yang kita sebut mie instan itu mengandung lapisan lilin atau bahan pengawet yang sangat tidak bagus untuk metabolism tubuh kita terlebih untuk anak-anak. Lapisan lilin itu akan mengendap dilambung dan mengganggu proses pencernaan. Meskipun banyak label-label pada kemasan mie instan yang menuliskan ada Vit B, Pro vit, atau tetek bengek lainnya, memang benar adanya tapi semua itu tak sebanding dengan kandungan bahan pengawet dan bahan lain yang membahayakan kesehatan kita yang ada di dalam mie instan.
Sebaiknya jangan terlalu sering mengonsumsi mie instan, karena untuk menetralisir lapisan lilin yang ada pada mie membutuhkan waktu 3 hari. Misalnya dalam 1 minggu kita makan 2 kali mie instan, agar proses pencernaan kita tidak terganggu dan tidak merusak organ yang ada dalam tubuh kita. Makan mie instan terlalu sering selain menyebabkan tubuh tidak sehat juga menimbulkan perut buncit, ini karena proses pencernaan terhambat/terganggu.
Selain itu ada lagi neh bahan yang bikin bahaya
Bumbu dan pelengkap
Bumbu yang digunakan antara lain adalah MSG atau vetsin. Titik kritisnya adalah pada media mikrobial, yaitu media yang digunakan untuk mengembangbiakkan mikroorganisme yang berfungsi memfermentasi bahan baku vetsin. Sedangkan bahan pelengkap mie instan adalah bahan-bahan penggurih yaitu HVP dan yeast extract. HVP atau hidrolized vegetable protein merupakan jenis protein yang dihidrolisasi dengan asam klorida ataupun dengan enzim. Sumber enzim inilah yang harus kita pertanyakan apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme. Kalau hewan tentu harus jelas hewan apa dan bagaimana penyembelihannya. Sedangkan yeast extract yang menjadi titik kritis adalah asam amino yang berasal dari hewan.
Bahan penambah rasa
Bahan penambah rasa atau flavor selalu digunakan dalam pembuatan mie instan. Bahan inilah yang akan memberi rasa mie, apakah ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan sebagainya. Titik kritis flavor terletak pada sumber flavor. Kalau sumber flavor dari hewan, tentu harus jelas jenis dan cara penyembelihannya. Begitupun flavor yang berasal dari rambut atau bagian lain dari tubuh manusia, statusnya adalah haram.
Minyak sayur
Minyak sayur menjadi bermasalah bila sumbernya berasal dari hewan atau dicampur dengan lemak hewan.
Solid Ingredient
Solid ingredient adalah bahan-bahan pelengkap yang dapat berupa sosis, suwiran ayam, bawang goreng, cabe kering, dan sebagainya. Titik kritisnya tentu pada sumber hewani yang digunakan.
Kecap dan sambal
Kecap dan sambal pun harus kita cermati lho. Kecap dapat menggunakan flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya. Sementara sambal menggunakan emulsifier untuk menstabilkan campurannya. Emulsifier dapat berasal dari sumber hewani yang harus kita ketahui dengan jelas.
Sunday, January 17, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Silahkan cek
ReplyDeletehttp://www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Umum/Mitos-Fakta-Seputar-Mie-Instan-2